Jumat, 21 Maret 2008

TERJADI JUGA

Yang kemarin bukan lagi semu
aku masih asyik dikantor teman
suasana sepi karena liburan
maklum ada moment peringatan hari kelahiran

diluar badai
petir terdengar sangat keras
ada perasaan gak enak...kontrakanku.
Waduh..yang dulu dari Tenggilis pindah karena sering banjir, sekarang aku kena batunya lagi
Kontrakanku atapnya berjatuhan
roboh, basah, banjir didalam rumah
Bukan mimpi.
Setelah aku pulang, semua yang kutemui sama dengan yang ada dalam perasaanku
Untung ada teknisi bangunan yang sigap
Ditelp, datang dan memperbaiki
Ahh....capek juga
sore ini 21 april
Hujan mulai turun merintik
Tetapi angin begitu kencang

dan petir seperti tergesa-gesa menerjang apa saja
Aku menjadi cemas
Jika gentingku berjatuhan lagi
Padahal
Saat ini aku berada ditempat yang sama
dimeja yang sama
seperti kemarin
saat gentingku roboh
dan banjir menggenang didalam rumah.

1 komentar:

nduk doyankopi mengatakan...

petang yang tanpa rasa

aku mulai bosan dengan hujan. yang terus saja memuntahkan kebekuan. aku membenci suasana yang dibawanya padaku, membenci rasa yang digelarnya padaku. hari ini, adalah hujan yang kesekian kalinya. memagut lorong-lorong pengap jantungku

seperti kopi dengan racikan tak sempurna aku, atau roti bakar tanpa selai seujung sendokpun. hambar. tak berasa. tak berkutik. beku. beku. beku. seperti petang yang mulai deras, petang yang pekat, petang yang tak henti menghujam mata. petang yang membuat jemu

ruang 3x3 sore tadi. benar-benar memuncakkan rasa. tapi mengapa juga musti kupukul keras-keras dadaku? toh himpitannya tak luruh juga. semuapun kacau dalam kedataran. dan begitulah, akhirnya kubenamkan diri pada air dingin yang tersisa. byurrr....